
Jаkаrtа – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tangerang Selatan booming di media lazim alasannya yakni dalam bentuk mentah. Unggahan tersebut terlihat masakan yang dibagikan termasuk kacang, beras, buah-buahan serta telur puyuh.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana pun buka suara. Ia menyebut belum ada kebijakan pembagian masakan mentah di saat libur sekolah.Â
Program Makan Gratis Menyasar Warga Tidak Mampu
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai melaksanakan program makan gratis bagi masyarakat kurang mampu yang merupakan bagian dari program nasional. Namun, berbeda dari ekspektasi sebagian warga yang membayangkan makanan siap saji atau dapur umum, bantuan yang diberikan justru dalam bentuk bahan mentah seperti beras, telur, sayuran, dan kebutuhan pokok lainnya. Program ini menargetkan keluarga miskin ekstrem dan rumah tangga rentan yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data usulan pemerintah daerah.
Penyaluran bantuan ini dilaksanakan secara bertahap dan langsung ke rumah-rumah penerima manfaat. Pihak kelurahan, RT/RW, dan pendamping sosial turut dilibatkan dalam proses verifikasi dan distribusi. Beberapa warga mengaku senang mendapat bantuan tersebut meski dalam bentuk mentah, karena tetap bisa memenuhi kebutuhan dapur mereka. Namun tak sedikit pula yang merasa kurang puas karena menyangka akan menerima makanan matang secara langsung seperti nasi kotak atau lauk-pauk siap santap.
Penjelasan dari Badan Gizi Nasional (BGN)
Menanggapi berbagai respons masyarakat, Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan klarifikasi terkait bentuk bantuan makan gratis yang dikemas dalam bahan mentah. Menurut Kepala BGN, dr. Tatik Suryaningsih, bentuk penyaluran makanan mentah justru dinilai lebih fleksibel dan berkelanjutan. “Dengan memberikan bahan makanan mentah, keluarga bisa mengatur pola makan sendiri sesuai kebiasaan dan jumlah anggota keluarga. Ini juga lebih hemat anggaran dan menghindari potensi makanan terbuang,” ujarnya.
Lebih lanjut, BGN menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar memberikan makanan, tetapi mendorong keluarga untuk mulai menerapkan pola konsumsi bergizi seimbang. Paket bahan makanan yang dibagikan telah dikurasi oleh ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi per rumah tangga selama beberapa hari. Selain itu, BGN dan Pemkot Tangsel juga akan menggelar pelatihan dan penyuluhan gizi kepada warga agar bisa mengolah bahan bantuan menjadi menu sehat dan bergizi bagi seluruh anggota keluarga.
Penutup
Meskipun sempat menimbulkan perbedaan persepsi di kalangan penerima bantuan, program makan gratis dalam bentuk bahan mentah di Tangerang Selatan mencerminkan upaya jangka panjang pemerintah dalam membangun ketahanan pangan keluarga. Penyesuaian dan evaluasi terus dilakukan agar bantuan ini tidak sekadar bersifat karitatif, tetapi menjadi bagian dari strategi pengentasan kemiskinan dengan pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan.